Rabu, 23 Mei 2012

Tugas Mandiri Media Pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia pendidikan dewasa ini telah menunjukan kemajuan yang sangat pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengatahuan dan teknologi. Perkembangan tersebut menuntut adanya usaha persiapan peserta didik agar dapat turut serta dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi generasi berikutnya. Kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dalam upaya perkembangan pendidikan tentu sangat banyak tergantung pada jumlah dan kemampuan para ahli dalam bidang pendidikan.
Sementara itu, teknologi komunikasi yang modern telah merubah wajah dunia, salah satunya dengan adanya inovasi teknologi komunikasi pendidikan dalam bentuk pendayagunaan media berupa: penyajian pelajaran dengan menggunakan berbagai media seperti komputer, radio, televisi, film, dan sebagainya sehingga akan memberikan arti tersendiri bagi proses berkomunikasi antara manusia.
Dewasa ini meskipun penggunaan komputer semakin meningkat dalam bidang pendidikan, masih sedikit tenaga pendidik yang memanfaatkan fasilitas komputer sebagai media pendidikan. Hal tersebut diperkuat oleh temuan-temuan di beberapa tempat pembelajaran atau sekolah, misalnya pemanfaatan laboratorium komputer di sekolah kurang dimanfaatkan secara optimal, hanya sebatas word processing saja. Selain hal tersebut permasalahnya adalah pengajar.
Dalam hal ini, pengajar atau guru yang menguasai materi pelajaran sebagian besar tidak mampu menghadirkan bentuk pembelajaran dalam komputer, sedangkan ahli komputer yang mampu merealisasikan segala hal dalam komputer biasanya tidak menguasai materi pelajaran. Kini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menjadikan komputer dapat bermanfaat bagi kemajuan pendidikan (Hanggoro, 2009: 2).

Terdapat satu model yang dipakai dalam merencanakan penggunaan media pembelajaran, yaitu model ASSURE. Model assure adalah suatu model perencanaan penggunaan media pembelajaran yang mengikuti enam langkah secara berurutan berikut:
1.    Menganalisis  karakteristik yang disesuaikan dengan hasil belajar, apakah mereka siswa sekolah lanjutan atau Perguruan Tinggi. Dalam Tulisan ini karakteristik siswanya adalah Siswa SMK Negeri Pekanbaru.
2.    Menyatakan standar dan tujuan pengajaran, yaitu perilaku atau kemampuan baru apa yang diharapkan harus dimilki dan dikuasai siswa setelah proses belajar mengajar.
3.    Memilih strategi, teknologi, media dan materi. Pada tahap ini guru dianjurkan untuk memilih strategi pengajaran, teknologi dan sdmedia yang sesuai, kemudian memutuskan materi untuk menerapkan pilihan-pilihan tersebut.
4.    Menggunakan teknologi, media dan materi. Pada tahap ini diperlukan perancangan, setelah memilih materi dan media yang tepat, diperlukan persiapan bagaimana dan berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menggunakannya.
5.    Mengharuskan partisipasi pembelajar. Agar efektif, pengajaran sebaiknya mengharuskan ketrerlibatan aktif mental para pembelajar. Guru sebaiknya mendorong siswa untuk memberikan respon dan umpan balik mengenai keefektifan peroses belajar mengajar.
6.    Mengevaluasi dan merevisi. Setelah melaksanakan sebuah mata pelajaran, adalah sangat penting untuk mengevaluasi dampaknya pada pembelajaran siswa. Tujuan utama evaluasi disini adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan pengajaran, keefektifan media, pendekatan, dan guru sendiri.

B. Pembatasan Masalah
            Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian, manfaat, dan fungsi, serta perancangan media pembelajaran pada mata pelajaran Produktif akuntansi dengan Standar Kompetensi Menyiapkan Surat Pemberitahuan Pajak kelas XI Akuntansi.

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran.
2. Mengetahui manfaat media pembelajaran.
3. Mengetahui fungsi dari media pembelajaran.
4. Menjelaskan kriteria pemilihan media.
5. Memberikan contoh rancangan pelaksanaan pembelajaran.
6. Menjelaskan rancangan media Visual Terproyeksi Power Ponit.


BAB II
KAJIAN TEORI

Pengertian Media
Media,  bentuk jamak dari perantara ( medium ), merupakan sarana komunikasi. Kata media berasal dari bahsasa Latin medium ( “ antara “ ). Istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dengan sebuah penerima. Enama Kategori dasar media adalah, teks, audio, visual, video, perekayasa ( manipulative ). Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar.
Dalam langkah-langkah perencanaan penggunaan media pembelajaran model ASSURE secara eksplisit telah termaktub tentang pemilihan media pembelajaran. Pemilihan media yang paling baik haruslah didasarkan pada pertimbangan sumbangan apa yang dapat diberikan oleh media itu dalam proses pembelajaran Gagne (1975). Mc. Connel (dalam Sadiman, 1986) mengatakan, bila media itu sesuai, pakailah (if the medium fits, use it).
Menurut Sadiman (1986), faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran adalah a) tujuan instruksional yang ingin dicapai, b) karakteristik pembelajar atau sasaran, c) jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio visual, gerak, atau lainnya), d) kondisi lingkungan setempat, e) luasnya jangkauan yang ingin dilayani, f) ketersediaan sumber setempat, g) ketersediaan dana, tenaga, h) fasilitas untuk memproduksi atau membeli, i) faktor keluesan, kepraktisan, dan ketahanan dalam waktu tertentu dan j) efektifitas biaya dalam jangka waktu yang panjang.
Gerlach dan Ely ( 1971 ) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Menurut Gagne ( 1970 ) “ Berbagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajaran yang dapat merangsang mereka untuk belajar atau teknologi pembawa pesan yang dimanfatkan untuk keperluan pembelajaran ( Schramm, 1977 ) atau “ sarana untuk merangsang pebelajar agar terjadi proses belajar “ ( Briggs, 1977 )
Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari kominkator menuju komunikan ( Criticos, 1996 ). Berdasarkan defenisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru ( komunikator ), bahan pembelajaran, media pembelajaran siswa ( komunikan ), dan tujuan pembelajaran. Jadi, Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan ( bahan pembelajaran ), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dalam merangsang pikiran, perasaan, perhatian, kemauan pebelajar. Hingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran. Media berfungsi mempersingkat jarak antara pemahaman siswa dengan keabstrakan materi yang disampaikan. Atau dengan kata lain, media dapat mengkonkritkan materi atau informasi yang abstrak menjadi nyata. Sehingga siswa dapat lebih mudah memahami dan proses pembelajaran berlangsung dalam suasana yang menyenangkan bagi siswa dan guru.

Seringkali kata media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik ( 1986 ), dimana hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.

·                                                          Media Visual Terproyeksi
Visual terproyeksi dijelskan disini sebagai format media gambar  diam diperbesar dan ditampilkan dilayar. Proyeksi semacam itu mungkin diperoleh dengan mengirimkan gambar dari sebuah komputer atau kamera dokumen ke sebuah proyektor digital atau monitor televisi atau menggunakan sebuah OHP. Jenis visual terproyeksi yang akan dibahas dalam makalah ini adalah yang berasal dari peranti lunak presentasi, visual digital, kamera dokumen, dan transparan OHP.
Peranti lunak presentasi menyediakan format untuk menampilkan visual berbasis komputer dengan sebuah proyektor digital. Peranti lunak presentasi yang paling dikenal luas adalah Power Point. Peranti lunak ini akan digunakan untuk mempermudah pemahaman siswa kelas XI SMK Negeri 1 Pekanbaru  dalam mempelajari materi pelajaran Produktif Akuntansi dengan Standar Kompertensi Menyiapkan Surat Pemberitahuan Pajak
Materi  ini adalah salah satu dari mata pelajaran kompetensi kejuruan di SMK, yang harus dikuasai oleh siswa dalam  bersaing  memasuki Dunia Usaha dan Dunia Industri, setelah siswa tersebut menamatkan pelajarannya di sekolah ini. Yang mana penyampaian materi ini akan lebih menarik perhatian siswa jika  menggunakan media presentasi Power Point. Media ini memilki keuntungan :
*                  Mudah dibuat dan digunakan
*                  Catatan yang diproyeksikan
*                  Mendukung penyertaan multimedia
*                  Mendukung interaktivitas
*                  Menghasilkan format yang beragam
Dengan power point diharapkan siswa akan lebih mudah memahami Tata cara penghitungan pajak.

FUNGSI MEDIA.
Fungsi media, khususnya media visual juga dikemukakan oleh Levie dan Lentz, seperti yang dikutip oleh Arsyad (2002) bahwa media tersebut memiliki empat fungsi yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Dalam fungsi atensi, media visual dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran. Fungsi afektif dari media visual dapat diamati dari tingkat “kenikmatan” siswa ketika belajar (membaca) teks bergambar. Dalam hal ini gambar atau simbul visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Berdasarkan temuan-temuan penelitian diungkapkan bahwa fungsi kognitif media visual melalui gambar atau lambang visual dapat mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran untuk memahami dan mengingat pesan/informasi yang terkandung dalam gambar atau lambang visual tersebut.
Fungsi kompensatoris media pembelajaran adalah memberikan konteks kepada siswa yang kemampuannya lemah dalam mengorganisasikan dan mengingat kembali informasi dalam teks. Dengan kata lain bahwa media pembelajaran ini berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dalam bentuk teks (disampaikan secara verbal).

MEDIA


GURU


SISWA


PESAN

METODE

FUNGSI MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran.
Efektivitas proses belajar mengajar (pembelajaran) sangat dipengaruhi oleh faktor metode dan media pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling berkaitan, di mana pemilihan metode tertentu akan berpengaruh terhadap jenis media yang akan digunakan. Dalam arti bahwa harus ada kesesuaian di antara keduanya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Walaupun ada hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam pemilihan media, seperti: konteks pembelajaran, karakteristik pebelajar, dan tugas atau respon yang diharapkan dari pebelajar (Arsyad, 2002). Sedangkan menurut Criticos (1996), tujuan pembelajaran, hasil belajar, isi materi ajar, rangkaian dan strategi pembelajaran adalah kriteria untuk seleksi dan produksi media. Dengan demikian, penataan pembelajaran (iklim, kondisi, dan lingkungan belajar) yang dilakukan oleh seorang pengajar dipengaruhi oleh peran media yang digunakan.
MANFAAT MEDIA
Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada siswa (Hamalik, 1986). Selanjutnya diungkapkan bahwa penggunaan media pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian informasi (pesan dan isi pelajaran) pada saat itu. Kehadiran media dalam pembelajaran juga dikatakan dapat membantu peningkatan pemahaman siswa, penyajian data/informasi lebih menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Jadi dalam hal ini dikatakan bahwa fungsi media adalah sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar.
Tiga kelebihan kemampuan media ( Gerlach & Ely dalam Ibrahim, et.al., 2001 ) adalah sebagai berikut:
*      Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali.
*      Kemampuna manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan ( manipulasi ) sesuai keperluan.
*      Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio
Berdasarkan fungsi media diatas, maka media yang digunakan juga harus sesuai dengan dan untuk siapa media itu digunakan. Dalam hal ini, maka media yang saya gunakan adalah media visual terproyeksi Power Point  untuk materi Produktif Akuntansi dengan Standar Kompetensinya adalah Menyiapkan surat Pemberitahuan Pajak ( SPT PPh ) di SMK Negeri 1 Pekanbaru.

BAB III
RANCANGAN MEDIA POWER POINT PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI SMK NEGERI 1 PEKANBARU
( Standar Kompetensi  Menyiapkan Surat Pemberitahuan Pajak )

A.                LANGKAH – LANGKAH
Berikut ini diberikan  penerapan prinsip ASSURE tersebut dalam perancangan media pembelajaran.
Sekolah                       : SMK Negeri 1 Pekanbaru
Program Keahlian       : Akuntansi
Mata Pelajaran             : Produktif Akuntansi
Kelas / Semester          : XI / I
 Standar Kompetensi   : Menyiapkan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan (       SPT PPh )

Dalam Perancangan Media pembelajaran  menerapkan prinsip ASSURE, yaitu :
·           Analize Learners (Menganalisis karakteristik siswa)
Salah satu pedoman pemilihan media pembelajaran yang efektif, harus ada kesesuaian antara karakteristik siswa dengan isi metode, media, dan bahan pembelajaran. Tahap pertama dalam model ASSURE adalah analisis siswa.
Hal ini tidak mudah untuk menganalisis ciri-ciri setiap siswa. Beberapa faktor dan kriteria untuk membuat dan memutuskan media yang baik antara lain:
a)   Karakteristik umum
Siswa yang akan mengikuti pembelajaran ini adalah siswa kelas XI  yang rata-rata berusia antara 15 – 17 tahun. Mempunyai kultur budaya yang tidak jauh berbeda. Berasal dari masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Siswa tidak bersemangat pada  materi pelajaran yang hanya bersifat teori, salah satu pertimbangan untuk mendapat  stimulus tinggi  dari siswa pada  pembelajaran yang diberikan, guru harus   menggunakan media yang tepat untuk memancing minat siswa.Media yang paling cocok untuk materi ini Media Presentasi Power Point
b)       Kompetensi khusus awal
Ketika memulai perencanaan pembelajaran, anggapan pertama bahwa siswa belum menguasai pengetahuan atau keahlian yang diperlukan adalah salah. Realisasi pendapat ini bahwa pengajar harus mempunyai asumsi bermacam-macam tentang kompetensi awal melalui arti informal (misalnya pertanyaan dalam kelas atau interview luar kelas) atau arti lebih formal (misalnya tes dengan standart atau tes dari guru). Tes awal merupakan assesment, keduanya formal dan informal, yang menentukan apakah siswa mempunyai keahlian penting yang harus dimiliki.
c)        Gaya belajar
Gaya belajar berpengaruh pada ciri-ciri psikologi yang berpengaruh pada respon siswa terhadap beberapa stimulus, misalnya: keinginan, bakat, kecenderungan pada visual atau audiotori, dan sebagainya. Variabel gaya belajar didiskusikan dalam literatur dapat dikategorisasikan seperti preferensi pemahaman dan kemampuan, kebiasaan memproses informasi, faktor motivasi, dan faktor psikologi.
Siswa di kelas ini mempunyai kecendrungan  kemampuan visual/spasial. Siswa lebih suka belajar dengan melihat dan mendengarkan. Masih lebih cepat mengikuti pembelajaran jika dijelaskan dengan detail oleh guru. Siswa juga mempunyai semangat jika diberikan kesempatan untuk menyelesaikan masalah berpasangan dengan teman sebayanya. Dilihat dari segi motivasi, siswa mempunyai motivasi yang kurang baik dari lingkungan keluarga dan masyarakat. Jadi perlu perhatian penuh guru dalam memotivasi siswa.
Dilihat dari gaya belajar yang dimiliki siswa kelas XI SMK  Negeri 1 Pekanbaru  ini, maka media yang bisa membangkitkan motivasi dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki siswa adalah menggunakan media presentasi Power Point.

·      S = STATE OBJECTIVE (MENETAPKAN TUJUAN)
Langkah kedua dalam model ASSURE dalam penggunaan media pembelajaran adalah menentukan tujuan pembelajaran. Hasil pembelajaran apa yang diharapkan tercapai pada masing-masing siswa? Lebih jelasnya, Kemampuan baru seperti apa yang harus siswa miliki saat selesai pembelajaran? Sebuah tujuan adalah bukan pernyataan dari apa yang guru rencanakan untuk memulai pembelajaran tetapi apa yang seharusnya siswa peroleh dari pembelajaran.
Menentukan Tujuan dengan baik melalui ABCD
Secara baik-menentukan tujuan dimulai dengan sebutan Audience (siswa) yaitu siapa tujuan yang dimaksud. Kemudian secara khusus Behavior atau kemampuan apa  yangakan  ditunjukkan dan Condition yaitu tindakan atau kemampuan yang diamati. Terakhir, Degree menunjukkan keahlian baru yang harus diraih-standart kemampuan yang dapat dinilai.
Tujuan Dalam Pembelajaran ini dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
Kognitif :  -    Siswa mampu  menjelaskan  Pengertian Pajak dari beberapa  sumber
-       Siswa mampu menjelaskan  pengertian Retribusi
-       Siswa menjelaskan  Pengertian Subyek Pajak dan Pengertian
Afektif            : - Siswa mampu menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berhubungan dengan Materi Pajak
Psikomotor     : - Siswa mampu mengerjakan soal yang berkaitan dengan Pajak
Intrapersonal : - Siswa mampu berdiskusi dengan teman sebaya  dalam membahas materi Pajak Penghasilan
-          Siswa mampu mengahargai pendapat teman sebaya
·      S = SELECT METHODE, MEDIA AND MATERIALS (MEMILIH METODE, MEDIA DAN BAHAN)
Sebuah rencara yang sistematic untuk penggunaan media tentunya memerlukan metode, media, dan bahan yang dipilih secara sistematik dalam bagian pertama. Proses pemilihan memiliki tiga langkah: (1) menentukan metode yang sesuai untuk memberikan tugas pembelajaran, (2) memilih format media yang sesuai untuk membawa hasil dari metode, (3) memilih, memodifikasi, atau merancang bahan khusus dalam format media.
Metode : Metode dalam Pembelajaran ini adalah Metode Pembelajaran Langsung
Media & Bahan : Sesuai dengan karakteristik siswa dan kemampuan siswa yang telah dipaparkan sebelumnya, maka media yang digunakan pada pembelajaran ini adalah Media Presentasi  Power Point. Media Power point digunakan untuk menarik perhatian siswa dengan berbantukan komputer  dan LCD Proyektor yang telah tersedia di sekolah.
·      U = UTILIZE MEDIA AND MATERIALS (PENGGUNAAN MEDIA DAN BAHAN)
Langkah berikutnya adalah penggunaan media dan bahan ajar oleh siswa dan guru. Melimpahnya ketersediaan media dan bergesernya filsafat dari belajar yang berpusat pada guru ke siswa meningkatkan kemungkinan siswa akan menggunakan bahan ajarnya sendiri. Dalam pengajaran yang berpusat pada guru maupun siswa, perlu diperhatikan hal-hal  berikut:
a.       Meninjau Ulang Bahan Ajar
Guru memeriksa terlebih dahulu bahan ajar yang telah dipersiapkannya dan meninjau kembali apakah sudah sesuai dengan tujuan dan kondisi siswa
b.      Menyiapkan Bahan Ajar
Sangat penting pula untuk menyiapkan media dan bahan ajar untuk mendukung aktifitas pembelajaran yang direncanakan. Dalam menyiapkan bahan ajar, langkah pertama adalah mengumpulkan semua materi dan peralatan yang akan diperlukan, kemudian menentukan urutan penggunaan bahan ajar dan medianya. Dalam hal ini, guru mempersiapkan computer/laptop, LCD Proyektor, white board, meninjau sambungan listrik.
Dalam pembelajaran menggunakan media power point, Smaldino, dkk memberikan urutan perancangan materi visual melalui power point, sebagai berikut:

Tahap Perancangan:
v  Memilih jenis huruf, ukuran dan warna yang sesuai dan mudah dibaca
v  Menggunakan latar belakang yang berwarna terang dengan huruf yang berwarna gelap
v   Judul diletakkan pada bagian tengah atas slide
v  Gunakan komunikasi yang singkat, gunakan kata pada slide seminimum mungkin. Jika perlu kata yang lebih banyak lagi gunkan slide berikutnya
v   Gunakan sebuah tamplate untuk membuat sebuah format visual yang konsisten
v  Kurangi fitur-fitur yang mengganggu konsentrasi siswa, seperti lonceng dan peluit yang berlebihan
v   Gunakan gambar yang sesuai
v  Gunakan transisi atau proses bergantinya slide ke slide berikutnya dengan konsisten, dan hindari suara berisik dengan transisi
v  Gunakan bangunan yang sederhana. Efek bangunan merupakan bagaimana teks atau gambar diperkenalkan dalam satu slide
v  Jangan terlalu berlebihan dalam menggunakan efek animasi
v  Gunakan suaranya hanya jika bias meningkatkan presentasi anda
v   Dapat juga menggunakan catatan kaki untuk mengidentifikasi slide 

Tahap Pelaksanaan
1.   Membuka aplikasi Microsoft power point 
2.   Memilih tamplate atau background
3.   Mengamati gambar dengan seksama serta mengidentifikasi proses atau bagian dari gambar yang menarik perhatian siswa
4.   Mulai menuliskan materi
5.   Memilih warna background dan warna tulisan yang tepat, sehingga dalam penyampaian slide yang ditampilkan terlihat jelas, dan jika diperlukan memilih bacground yang di download dari internet
6.    Menggunakan efek animasi yang serasi dan indah, sehingga pembelajaran menjadi menarik
7.    Mengecek ulang apakah ada kesalahan letak atau pemberian efek anmasi yang tidak sesuai

Tahap Akhir
Setelah pembuatan slide presentasi selesai, hasil dapat dilihat dengan menggunakan slide show yang merupakan hasil keseluruhan presentasi. Dalam pembelajaran di kelas akan diproyeksikan dengan menggunakan LCD proyektor yang tersedia di setiap kelas
      c.  Menyiapkan Lingkungan Belajar
Dimanapun kegiatan pembeajaran baik di kelas, lab, pusat media, lapangan atletik, dll sangat perlu dipersiapkan dan diatur kesesuaiannya dengan penggunaan bahan ajar dan medianya. Beberapa faktor sering dianggap remeh adalah keadaan tempat duduk, ventilasi, suhu, pencahayaan, dan sumber listrik. Beberapa media mungkin perlu keadaan ruang yang gelap, maka harus disesuaikan, dll.
d.      Menyiapkan Siswa
 Keberhasilan belajar sangat bergantung pada kesiapan siswa untuk belajar. Berikut cara-cara untuk menyiapkan siswa:
1)      Penyampaian tentang apa yang akan dipelajari.
2)      Cerita rasional yang berhubungan dengan materi  yang akan dipelajari.
          3)     Pernyataan yang memotivasi tentang perlunya mempelajari mata pelajaran Akuntansi Menyiapkan Surat Pemberitahuan Pajak
4)      Arahan-arahan yang mengarahkan perhatian.

e.       Menyediakan Pengalaman Belajar
Sekarang setelah semua hampir siap, maka yang harus diperhatikan adalah menyediakan pengalaman pembelajaran bagi siswa. Dalam pembelajaran kali ini, guru menyajikan informasi atau menyampaikan materi secara professional. Guru harus mampu mengarahkan perhatian siswa terhadap materi pembelajaran. Saat siswa mengerjakan latihan atau tugas, peran guru adalah sebagai pemandu atau fasilitator, yakni membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan dan fasilitator dalam diskusi kelas.

·      R = REQUIRE LEARNER PARTICIPATION (MENYIAPKAN PARTISIPASI PEBELAJAR)
Pendidik telah lama menyadari bahwa partisipasi aktif dalam proses belajar dapat meningkatkan belajar. Untuk itu, situasi belajar yang paling efektif mengharuskan agar siswa dapat mempraktikkan keterampilan yang mendorong ke arah pencapaian tujuan. Bentuk partisipasi tersebut dalam pembelajaran ini meliputi kegiatan memecahkan soal Pajak yang berhubungan dengan Menyiapkan Surat pemberitahuan Pajak. Selain itu, diskusi dan latihan aplikasi bisa memberi peluang untuk praktik dan umpan balik selama pembelajaran berlangsung.

·      E = EVALUATE AND REVIEW (EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR SERTA MELAKUKAN REVISI)
a)      Evaluasi hasil Belajar siswa
Evaluasi dilakukan sebelum, selama dan sesudah pembelajaran. Sebelum pembelajaran dimulai, karakteristik siswa diukur guna memastikan apakah ada kesesuaian antara keterampilan yang dimiliki siswa dengan metode dan bahan ajar yang akan digunakan. Selama dalam proses pembelajaran, evaluasi dilakukan menggunakan umpan balik dan evaluasi diri. Evaluasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung memiliki tujuan diagnosa yang didesain untuk mendeteksi dan mengoreksi masalah pembelajaran dan kesulitan-kesulitan yang ada. Sedangkan sesudah pembelajaran, evaluasi dilakukan dengan memberikan tes kepada siswa terhadap materi Menyiapkan Surat Pemberitahuan Pajak  yang telah dipelajari sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

b)      Evaluasi Metode dan Media
Selain mengukur prestasi siswa, evaluasi juga meliputi assesmen terhadap metode dan media. Pada langkah ini muncul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1)      Apakah bahan ajar pembelajarannya efektif?
2)      Apakah dapat ditingkatkan?
3)      Apakah efektif ditinjau dari pencapaian belajar siswa?
4)      Apakah presentasi memakan waktu lebih dari semestinya?
Terutama setelah digunakan, bahan pembelajaran perlu dievaluasi untuk menentukan apakah bisa digunakan di masa mendatang atau perlu dimodifikasi terlebih dulu. Untuk mengevaluasi metode dan media pembelajaran bisa digunakan diskusi kelas, wawancara perorangan dan pengamatan perilaku siswa. Muncul lagi pertanyaan-pertanyaan:
1)      Apakah media membantu siswa dalam mencapai tujuan?
2)      Apakah media efektif menarik perhatian siswa?
3)      Apakah media memberi kesempatan siswa untuk berpartisipasi?

c)      Evaluasi Pengajar
Pengajar juga perlu dievaluasi, sama seperti komponen lain dalam sistem (siswa, metode, media). tidak perlu takut untuk dievaluasi, karena hal ini dapat meningkatkan kinerja kita sebagai pengajar. Ada empat tipe dasar dari evaluasi pengajar:
1)      Evaluasi diri
2)      Evaluasi oleh siswa
3)      Evaluasi oleh teman sejawat
4)      Evaluasi oleh administrator
Untuk evaluasi diri, pengajar dapat merekam presentasinya dengan tape audio atau video, kemudian menyaksikannya dengan pedoman format evaluasi. Siswa dapat sangat membantu dalam evaluasi dengan memberikan balikan. Cara pengajar mendesain dan bagaimana respon siswa tentang desain tersebut merupakan masukan yang beragam. Pengajar dapat juga bertanya pada koleganya, biasanya dengan mempersilahkan pengajar lain untuk berada di belakang kelas dan melakukan pengamatan ketika kita melakukan proses pembelajaran.

d)     Revisi
Langkah terakhir dalam siklus pembelajaran ini adalah melihat kembali dan mengamati hasil data evaluasi yang telah terkumpul. Akan muncul pertanyaan pertanyaan sebagai berikut:
1)      Apakah telah sesuai antara apa yang diinginkan dan apa yang benar-benar terjadi?
2)      Apakah siswa dapat mencapai satu atau dua tujuan pembelajaran?
3)      Bagaimana reaksi siswa terhadap metode dan media pembelajaran yang dipakai?
4)      Apakah pengajar merasa puas dengan nilai bahan ajar yang dipilih?
Pengajar harus melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan serta masing-masing komponennya. Jangan lupa dibuat catatan-catatan segera setelah menyelesaikan pembelajaran dan lakukan rujukan ke catatan-catatan tersebut sebelum mengimplementasikan pembelajaran itu lagi. Jika data evaluasi anda ternyata menunjukkan adanya kekurangan di bidang-bidang tertentu, maka sekarang tiba saatnya untuk kembali memperhatikan bagian yang kurang tepat tersebut.

B.      RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah                                 : SMK NEGERI 1 PEKANBARU
Kelas/ Semester                      : XI/I
Mata Pelajaran                       : Kompetensi Kejuruan Akuntansi
Alokasi Waktu                       : 3 x 45 Menit
Standar Kompetensi               : Menyiapkan Surat Pemberitahuan Pajak
                                               Kompetensi Dasar                  : Menyiapkan dokumen transaksi pemungutan dan  
                                                  pemotongan pajak (PPh )
Indikator                                : 
-          Pengertian Pajak dapat dijelaskan
-          Perbedaan Pajak dan Retribusi  dapat dijelaskan
-          Subyek dan Obyek Pajak penghasilan dapat dijelaskan

A.Tujuan Pembelajaran
       Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat: 
Þ       Menjelaskan Pengertian Pajak
Þ       Menjelaskan Pengertian Retribusi
Þ       Menyebutkan Pengertian Subyek dan Obyek Pajak Penghasilan

B. Materi Pembelajaran
*      Pengertian Pajak
*      Pengertian Retribusi
*      Pengertian Subyek dan Obyek PPh

C. Pendekatan dan Metode
Þ       Pendekatan                 : Cooperatif Learning
Þ       Metode                        :  Tanya Jawab, Diskusi, Menyelesaikan tugas

D. Kegiatan Belajar Mengajar
*      Kegiatan awal
·         Salam dan tegur sapa
·         Mengecek kehadiran siswa
·         Pretes

*      Kegiatan Inti
Eksplorasi
·           Siswa secara mandiri mencari  Pengertian Pajak dari beberapa sumber
·           Siswa secara mandiri mencari pengertian Retribusi
·           Siswa secara mandiri mencari Pengertian Subyek Pajak dan Pengertian Obyek
       Pajak Penghasilan

Elaborasi
·           Guru memfasilitasi siswa dalam menggali informasi sehubungan dengan materi yang disampaikan
·           Guru memfasilitasi siswa untuk berkonsultasi tentang materi yang dipelajari

Konfirmasi
·           Guru memberikan umpan balik dengan memberikan penguatan atas materi yang telah disampaikan
·           Guru memberikan motivasi terhadap siswa yang kurang aktif

*      Kegiatan akhir
·           Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah diselesaikan pada hari itu.
·           Guru melakukan refleksi memotivasi untuk materi berikutnya.
·           Penutup Salam dan Doa

E. Alat dan Sumber Belajar
*      Alat                             : White Board, Spidol,  LCD Proyektor, Laptop, Jaringan Internet
*      Sumber Belajar
-          Buku teks Perpajakan,
-          Dasar-Dasar Perpajakan Herry Purwono  Erlangga, Akuntansi Perpajakan Terapan Yusdianto Prabowo Grasindo,Perpajakam Prof. Dr. Mardiasmo, MBA., Ak

-          Blanko / format
-          Brosur

F. Penilaian
-    Test Lisan
-    Menjawab Pertanyaan
-    Menyelesaikan Tugas

G. Evaluasi

Kunci Jawaban

1.    Penghasilan Kena Pajak dihitung dari penghasilan bruto dikurangi dengan biaya jabatan, iuran pensiun termasuk iuran Tabungan Hari Tua/Tunjangan Hari Tua (THT) (kecuali iuran Tabungan Hari Tua/THT pegawai negeri sipil/anggota ABRI/pejabat negara), dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

2.    Biaya jabatan yaitu biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang besarnya 5% dari penghasilan bruto setinggi-tingginya Rp 1.296.000,00 setahun atau Rp 108.000,00 sebulan.

PTKP :
·  Untuk diri pegawai 
setahun = Rp 15.840.000,-
sebulan = Rp 1.320.000,00
·  Tambahan untuk pegawai yang kawin
setahun = Rp 1.320.000,-
sebulan = Rp 110.000,-
·  Tambahan untuk seorang istri yang mempunyai penghasilan dari usaha atau pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan usaha suami atau anggota keluarga lain Rp. 15.840.000,-
·  Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus, serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang setiap keluarga Rp 1.320.000,-
  Tarif yang digunakan adalah : 

3.    Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak ;
o    Sampai dengan Rp 50.000.000,00 = 5 %
o    Di atas Rp   50.000.000,00 sampai dengan Rp   250.000.000,00 = 15 %
o    Di atas Rp   250.000.000,00 sampai dengan Rp 500.000.000,00 = 25 %
o    Di atas Rp 500.000.000,00 = 30 %

4.    Penerima pensiun yang menerima pensiun secara bulanan.
a.       Penghasilan Kena Pajak dihitung dari penghasilan bruto dikurangi dengan biaya pensiun dan PTKP
b.      Besarnya biaya pensiun yang diperkenankan adalah sebesar 5% dari penghasilan bruto berupa uang pensiun setinggi-tingginya Rp 2.400.000,-setahun atau Rp 200.000,00 sebulan.
c.       PTKP sama dengan PTKP untuk pegawai tetap.
d.      Tarif yang digunakan sama dengan tarif untuk pegawai tetap.

  5.    Pegawai tidak tetap, pemagang, dan calon pegawai.
a.       Penghasilan Kena Pajak dihitung dari penghasilan bruto dikurangi dengan PTKP.
b.      PTKP sama dengan PTKP untuk pegawai tetap.
c.       Tarif yang digunakan sama dengan tarif untuk pegawai tetap. 

6.    Tarif pajak
a.    Tarif yang digunakan adalah sebesar 15% dari perkiraan penghasilan neto yang dibayarkan atau terutang.
b.    Perkiraan penghasilan neto adalah sebesar 40 % dari penghasilan bruto berupa honorarium atau imbalan lain dengan nama apapun.

7.    Penerima upah harian, mingguan, satuan, borongan dan uang saku harian.
Tarif sebesar 5% diterapkan atas upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan, dan uang saku harian yang jumlahnya melebihi Rp 150.000,00 tetapi tidak melebihi Rp 1.320.000,00 dalam satu bulan takwim dan atau tidak dibayarkan secara bulanan.

8.    Bila dalam satu bulan takwim jumlahnya melebihi Rp 1.320.000,00 maka besarnya PTKP yang dapat dikurangkan untuk satu hari adalah sesuai dengan jumlah PTKP yang sebenarnya dari penerima penghasilan yang bersangkutan dibagi dengan 360

9.    Yang dimaksud dengan :
a.       Upah/uang saku harian adalah upah yang terutang atau dibayarkan atas dasar jumlah hari kerja;
b.      Upah mingguan adalah upah yang terutang atau dibayarkan secara mingguan;
c.       Upah satuan adalah upah yang terutang atau dibayarkan atas dasar banyaknya satuan yang dihasilkan;
d.      Upah borongan adalah upah yang terutang atau dibayarkan atas dasar penyelesaian pekerjaan tertentu.

10.    Penerima uang tebusan pensiun, Tunjangan Hari Tua atau Tabungan Hari Tua yang dibayarkan sekaligus.
         Dipotong dengan tarif bersifat final sebesar :
o    5% dari penghasilan bruto jika penghasilan brutonya tidak lebih dari Rp 50.000.000,00.
o    15% dari penghasilan bruto jika penghasilan brutonya lebih dari Rp 250.000.000,00
Kecuali, atas jumlah penghasilan bruto Rp 15.840.000,00 atau kurang, tidak dipotong PPh Pasal 21.
Penerima uang pesangon yang dibayarkan sekaligus. 
Dipotong pajak sebesar :
o    10% dari penghasilan bruto jika penghasilan brutonya tidak lebih dari Rp 250.000.000,00.
o    15% dari penghasilan bruto jika penghasilan brutonya lebih dari Rp 250.000.000,00 
Kecuali, atas jumlah penghasilan bruto Rp 17.280.000,00 atau kurang, tidak dipotong PPh Pasal 21. 

11.    Penerapan penghitungan PPh Pasal 21 untuk penerima hadiah dan penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun?
o    Penerima hadiah dan penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun.
o    Atas hadiah dan penghargaan dipotong PPh Pasal 21 dengan tarif sebesar 15% dari jumlah bruto, dan bersifat final. 

12.    Penerapan penghitungan PPh Pasal 21 untuk petugas dinas luar asuransi dan petugas penjaja barang dagangan yang menerima komisi?
o    Petugas dinas luar asuransi dan petugas penjaja barang dagangan yang menerima komisi.
o    Atas komisi yang diterima diterapkan tarif sebesar 10% bersifat final dengan syarat petugas tersebut bukan pegawai tetap.


                                                                    Pekanbaru,   Januari  2012
Mengetahui,                                                Guru Mata Diklat,
Kepala Sekolah,

 
        
C.     Alat yang digunakan dalam pengguanaan  Media Presentsi Power Point
-          Komputer/ Lap Top
-          LCD Proyektor
-          Slide Proyektor
-          White Board
-          Spidol

       D.   Rancangan Media Pembelajaran Microsoft Powerpoint 

BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.      Media pembelajaran sangat diperlukan dalam rangka mengefektif proses pembelajaran,
2.      Untuk tercapai tujuan pembelajaran, sangat tergantung kepada kesiapan siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan
3.      Media pembelajaran yang akan digunakan disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan.
4.      Media pembelajaran memudahkan guru dalam penyampaian materi pembelajaran

B.     Saran
Berdasarkan rancangan di atas, penulis menyarankan agar:
  1. Penyusunan media harus memperhatikan karakteristik umum  dan kemampuan awal siswa.
  2. Menentukan pemilihan  Media pendidikan yang sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran.
  3. Selalu meningkatkan kualitas Rancangan media pembelajaran
  4. Mengevaluasi dan  merevisi  media yang telah dibuat untuk kedepan lebih baik dan sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

-          Buku teks Perpajakan,
Dasar-Dasar Perpajakan Herry Purwono  Erlangga, Akuntansi Perpajakan Terapan Yusdianto Prabowo Grasindo,Perpajakam Prof. Dr. Mardiasmo, MBA., Ak


-          Smaldino, Sharon E, Deborah L. Lowther & James D. Russell. (2008). Instructional Technology and Media for Learning 9th Ed. New Jersey:Pearson Merrill Prentice Hall.




0 komentar:

Posting Komentar